Tempo12.com, NGAWI | Ratusan warga Ngawi tertipu investasi bodong melalui aplikasi Bop Mine. Mereka yang telah menginvestasikan jutaan rupiah kini gigit jari setelah aplikasi tersebut tiba-tiba menghilang.

Para korban yang gagal menarik dana akhirnya melapor ke SPKT Polres Ngawi. Kerugian yang mereka alami bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 23 juta, dengan total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

“Jumlah korban diperkirakan lebih dari 600 orang. Saat ini kami masih melakukan verifikasi total kerugian,” ujar Sumadi, SH, kuasa hukum para korban, Selasa (25/3/2025).

Kasus ini menyeret dua orang warga Ngawi berinisial SK dan AW yang diduga bertindak sebagai perekrut. Mereka mengajak korban bergabung dengan janji keuntungan berlipat serta hadiah seperti mobil.

“Korban harus melakukan top-up mulai Rp180 ribu dan dijanjikan keuntungan satu dolar per hari selama 20 hari. Namun, ketika mereka ingin menarik uang menjelang lebaran, aplikasi sudah menghilang,” jelas Sumadi.

Para korban telah mencoba meminta pertanggungjawaban dari para perekrut, tetapi tidak ada titik temu. “Karena itu, kami membawa kasus ini ke ranah hukum,” pungkasnya.(*)